BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia yang dilahirkan ke
dunia ini telah membawa potensi-potensi (kesanggupan-kesanggupan)
seperti potensi berjalan, melihat, mendengar, berbicara, berfikir dan
lain-lain.
Namun potensi-potensi itu
masih berupa kesanggupan (Potential Ability) yang belum dapat diwujudkan
dalam prestasi/ perbuatan nyata (Actual Ability), kecuali telah
datang masa kematangan dan mengalami perkembangan dan latihan-latihan atau
belajar. Maka dari itu manusia harus belajar.
Pengetahuan dan ketrampilan
siswa sebagai hasil pada masa lalu belajar seringkali mempengaruhi proses
belajar yang sedang dialaminya sekarang. Dan inilah yang disebut dengan
transfer belajar yaitu perpindahan hasil belajar ke suatu bidang yang lain dari
bidang dimana hasil belajar itu semua diperoleh.
Berlatar belakang dengan hal
tersebut, maka penulisan makalah ini kami beri judul “Transfer
Belajar (Pengertian, Macam-Macam, Teori-Teori Transfer Belajar Dan
Faktor-Faktor Yang Berperan Dalam Transfer Belajar)”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam
makalah ini adalah :
1. Apa
pengertian transfer belajar ?
2. Apa
saja macam-macam transfer belajar ?
3. Apa
saja teori-teori dalam transfer belajar ?
4. Apa
saja faktor yang berperan dalam transfer belajar ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini
adalah agar kita mengetahui :
1. Pengertian
transfer belajar.
2. Macam-macam
transfer belajar.
3. Teori-teori
dalam transfer belajar.
4. Faktor
yang berperan dalam transfer belajar.
BAB
II
TRANSFER
BELAJAR
(Pengertian,
Macam-macam, Teori-teori Transfer Belajar
Dan
Faktor-faktor Yang berperan dalam Transfer Belajar)
A.
Pengertian
Transfer Belajar
Transfer
belajar (transfer learning) mengandung arti pemindahan ketrampilan hasil
belajar dari satu situasi ke situasi lainnya.
Kata
“pemindahan ketrampilan” tidak berkonotasi hilangnya ketrampilan melakukan
sesuatu pada masa lalu karena diganti dengan ketrampilan baru pada masa
sekarang.
Oleh
sebab itu, definisi di atas harus difahami sebagai pemindahan pengaruh atau
pengaruh ketrampilan melakukan sesuatu terhadap tercapainya ketrampilan
melakukan sesuatu lainnya. Misalnya, hasil belajar di bidang studi Geografi
digunakan dalam bidang studi ekonomi. Hasil belajar di cabang olah raga main
bola tangan digunakan dalam belajar main basket. Hasil belajar di bidang fisika
digunakan dalam mengatur kehidupan sehari-hari.
Namun
ada juga beberapa contoh peristiwa belajar yang secara lahiriah tampak seperti
transfer belajar tetapi sesungguhnya bukan transfer belajar.
Contoh,
seorang siswa yang telah berkemampuan menulis dengan menggunakan tangan kanan,
lalu suatu saat dia juga mampu menulis dengan tangan kirinya. Peristiwa ini
hanya merupakan bukti bahwa perilaku belajar itu bersifat organik. Peristiwa
yang tampak seperti transfer tadi juga lazim disebut “Cros Education”
(pendidikan silang). Ledia, seorang anak SD yang mengenal huruf “U” dalam kata
“guru” atau “madu” dan sebagainya. Seorang siswa SMP yang telah menguasai rumus
dalam Matematika, kemudian mampu menyelesaikan soal-soal Matematika yang
berhubungan dengan rumus yang telah dikuasainya itu.
Kasus
yang terjadi pada anak SD tadi bukan tranfer melainkan peristiwa penerapan
hasil belajar perceptual. Sedangkan kasus siswa SMP itu merupakan kasus penerapan
kemampuan yang telah dia peroleh sebelumnya. Contoh-contoh ini perlu
diketahui agar siswa dan guru tidak rancu oleh timbulnya sesuatu yang baru dan
baik.
B. Macam-Macam
Transfer Belajar
Transfer
dalam belajar ada yang bersifat positif dan ada juga yang bersifat negatif.
Transfer
belajar disebut positif jika pengalaman-pengalaman atau kecakapan-kecakapan
yang telah dipelajari dapat diterapkan untuk situasi yang baru. Atau dengan
kata lain, respon yang lama dapat memudahkan untuk menerima stimulus yang baru.
Disebut
transfer belajar negatif jika pengalaman atau kecakapan yang lama menghambat
untuk menerima pelajaran atau kecakapan yang baru. Contoh, seorang yang telah
terbiasa mengetik dengan dua jari, jika ia akan belajar mengetik dengan sepuluh
jari tanpa melihat, akan lebih banyak mengalami kesukaran daripada seorang yang
baru belajar mengetik.
Adapun
menurut Gagne sebagaimana yang dikutip oleh Muhibbin Syah, transfer dalam
belajar dapat digolongkan ke dalam empat kategori yaitu :
1.
Transfer Positif
yaitu transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar selanjutnya.
2.
Transfer negatif
yaitu transfer yang berefek buruk terhadap kegiatan belajar selanjutnya.
3.
Transfer vertical
yaitu transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar pengetahuan/ ketrampilan yang lebih tinggi.
4.
Transfer lateral
yaitu transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar pengetahuan/
ketrampilan yang sederajat.
C. Teori-Teori
Dalam Transfer Belajar
Hasil
belajar dalam kelas harus dapat dilaksanakan terhadap situasi-situasi di luar
sekolah. Dengan kata lain, murid dapat menstransfer hasil belajar itu ke dalam
situasi-situasi yang sesungguhnya di dalam masyarakat.
Tiga
teori dalam transfer belajar yaitu :
1.
Teori Disiplin Formal
(The Formal Discipline Theory)
Teori
ini menyatakan bahwa sikap, pertimbangan, ingatan, imajinasi dan sebagainya dapat
diperkuat melalui latihan-latihan akademis.
Mata
pelajaran-mata pelajaran secara geometris, bahasa latin penting dalam melatih
daya pikir seseorang. Demikian pula halnya dengan daya pikir kritis, ingatan,
pengalaman dan sebagainya dapat dikembangkan melalui latihan-latihan akademis.
2.
Teori Unsur-Unsur
Yang Identik/ Teori Elemen Identik (The Identical Elements Theory)
Transfer
terjadi apabila diantara dua situasi atau dua kegiatan terdapat unsur-unsur
yang bersamaan (identik). Latihan di dalam satu situasi mempengaruhi perbuatan,
tingkah laku dalam situasi lainnya.
Teori
ini banyak digunakan dalam kursus latihan jabatan, dimana kepada siswa
diberikan respon-respon yang diharapkan diterapkan dalam situasi kehidupan yang
sebenarnya.
Para
ahli psikologi banyak menekankan kepada persepsi para siswa terhadap
unsur-unsur yang identik ini.
3.
Teori Generalisasi (The
Generalization Theory)
Teori
ini merupakan revisi terhadap teori unsur-unsur yang identik. Tetapi
generalisasi menekankan kepada kompleksitas dari apa yang dipelajari.
Internalisasi dari pengertian, sikap-sikap dan apresiasi dapat mempengaruhi
kelakuan seseorang.
Teori
ini menekankan pada pembentukan pengertian (Concept Formation) yang
dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman lain.
Transfer
terjadi apabila siswa menguasai pengertian-pengertian umum untuk kesimpulan
umum.
D. Faktor-Faktor
Yang Berperan Dalam Transfer Belajar
Sudah
tentu di sekolah diusahakan agar siswa belajar mengadakan transfer belajar
positif, supaya siswa mampu menggunakan aneka hasil (yang diperoleh di bidang
studi yang satu) di bidang studi lain atau dalam kehidupan sehari-hari.
Namun
terjadinya transfer belajar positif tergantung dari beberapa faktor yaitu :
1.
Proses belajar. Transfer
belajar baru dapat diharapkan terjadi setelah siswa mengolah materi pelajaran dengan
sungguh-sungguh yaitu dalam rangka fase yang ketiga. Keberhasilan dalam pengolahan
itu sendiri pun tergantung pada kesungguhan motivasi belajar (fase pertama) dan
kadar konsentrasi terhadap unsur-unsur yang relevan (fase kedua).
2.
Hasil belajar. Ada aneka
hasil belajar yang bersifat lebih terbatas dan karena itu kemungkinan untuk mengalihkannya
ke bidang studi yang lain lebih terbatas, seperti informasi verbal dan ketrampilan
motorik. Terdapat pula aneka hasil belajar yang mengandung kemungkinan untuk dialihkan
secara lebih luas ke berbagai bidang studi, bahkan menjadi bekal untuk digunakan
dalam banyak bidang kehidupan.
3.
Bahan atau materi dalam
bidang studi, metode atau prosedur kerja yang diikuti dan sikap yang dibutuhkan
dalam bidang studi. Transfer belajar mengandalkan adanya kesamaan, maka kesamaan
antara daerah/ bidang studi atau antara bidang studi dan kehidupan sehari-hari
itu secara nyata harus ada, entah menyangkut metode, materi, prosedur kerja atau
sikap.
4.
Faktor-faktor
subjektif di pihak siswa. Kemampuan mengolah berkaitan dengan kemampuan belajar,
terutama komponen kemampuan intelektual tinggi, lebih mampu untuk mengolah secara
mendalam dan secara lebih menyeluruh dan pada umumnya lebih mampu untuk melihat
kemungkinan mengadakan transfer belajar.
5.
Sikap dan usaha guru.
Apakah siswa berhasil dalam mengadakan transfer belajar, bila hal itu
dimungkinkan, tergantung juga dari kesadaran dan usaha guru untuk mendampingi siswa
dalam mengadakan transfer belajar.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan Transfer
Belajar (Pengertian, Macam-Macam, Teori-Teori Transfer Belajar Dan
Faktor-Faktor Yang Berperan Dalam Transfer Belajar) dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1.
Transfer belajar (transfer
learning) mengandung arti pemindahan ketrampilan hasil belajar dari satu
situasi ke situasi lainnya.Kata “pemindahan ketrampilan” tidak berkonotasi
hilangnya ketrampilan melakukan sesuatu pada masa lalu karena diganti dengan
ketrampilan baru pada masa sekarang.
2.
Macam-Macam Transfer
Belajar yaitu ada yang
bersifat positif dan ada juga yang bersifat negatif. Transfer belajar disebut
positif jika pengalaman-pengalaman atau kecakapan-kecakapan yang telah
dipelajari dapat diterapkan untuk situasi yang baru. Atau dengan kata lain,
respon yang lama dapat memudahkan untuk menerima stimulus yang baru.Disebut
transfer belajar negatif jika pengalaman atau kecakapan yang lama menghambat
untuk menerima pelajaran atau kecakapan yang baru. Dalam literatur lain, transfer
dalam belajar dapat digolongkan ke dalam empat kategori yaitu : Transfer
Positif yaitu transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar selanjutnya,
Transfer negatif yaitu transfer yang berefek buruk terhadap kegiatan
belajar selanjutnya,Transfer vertical yaitu transfer yang berefek baik
terhadap kegiatan belajar pengetahuan/ ketrampilan yang lebih tinggi, Transfer
lateral yaitu transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar
pengetahuan/ ketrampilan yang sederajat.
3.
Teori-Teori Dalam
Transfer Belajar yaitu :Teori Disiplin Formal (The Formal
Discipline Theory), Teori Unsur-Unsur Yang Identik/ Teori Elemen Identik (The
Identical Elements Theory) dan Teori Generalisasi (The Generalization
Theory).
4.
Faktor-Faktor Yang
Berperan Dalam Transfer Belajar yaitu : proses belajar,
hasil belajar, bahan atau materi dalam bidang studi, metode atau prosedur kerja
yang diikuti dan sikap yang dibutuhkan dalam bidang studi, faktor-faktor
subjektif di pihak siswa dan sikap dan usaha guru.
B. Saran
Hendaknya guru lebih kreatif
dan inovatif lagi dalam mengaplikasikan metode pembelajaran di kelas, dan memperhatikan
serta menyadari bahwa transfer belajar positif akan mudah terjadi pada diri seorang
siswa jika situasi belajarnya dibuat sama (mirip) dengan situasi sehari-hari yang
akan ditempati siswa tersebut, sehingga jika hal tersebut tercapai maka pasti tercipta
suasana yang nyaman dan menyenangkan dari
semua pihak.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad,
Sutrisno, Dkk. Psikologi Pendidikan. Ponorogo: Pondok Modern Darussalam
Gontor, 2004.
Hamalik,
Oemar. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
Purwanto,
Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2002.
Syah,
Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya, 1999.
Winkel, W.S. Psikologi
Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi, 2004.
http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/11/transfer-belajar-home
http://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.com/2013/02/transfer-belajar-pengertian-macam-macam_20.html
http://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.com/2013/02/transfer-belajar-pengertian-macam-macam_20.html
Sign up here with your email